Berawal dari tangisan, anak kecil itu perlahan mulai untuk belajar merangkak sampai akhirnya bisa berjalan dan berlari. Diawali dengan ketidaktahuan sampai kepada perasaan ingin mengetahui terhadap apa yang ada di sekitar membuat dia tumbuh secara pesat. Memang tak ada yang menyangka kelak dia akan menjadi seperti apa. Namun yang ia lakukan adalah belajar untuk berkembang. Mencoba, gagal, dan mencoba lagi sampai akhirnya puas dengan hasil usaha pribadi. Ya mungkin begitulah definisi dari sukses.
Menjadi pribadi yang diharapkan adalah susah, apalagi itu merupakan pribadi harapan semua orang, maka kemungkinannya semakin mustahil. Bahkan seorang pahlawan super pun dalam setiap episodenya selalu punya musuh yang melawan niat baiknya. Lalu bagaimana?
Kita kembali bertanya tentang tujuan kita hidup di dunia ini. Apakah untuk menjadi pribadi sesuai dengan apa yang kita inginkan saja atau menjadi pribadi yang diinginkan oleh semua orang? Jawabannya adalah tidak ada pada keduanya, karena keduanya sama-sama menimbulkan efek buruk pada diri sendiri maupun orang lain.
Ini semua adalah tentang sudut pandang, yaitu dengan kacamata apa kita memandang hidup ini. Jika kita yakin bahwa kita hidup karena ada yang menciptakan maka logikanya adalah yang menciptakan pasti sudah punya tujuan untuk apa menciptakan kita. Maka haruslah kacamata ini yang kita pakai dalam menjalani hidup. Dengan kacamata ini bukan berarti kita untuk menutup keinginan memuaskan diri sendiri dan juga memuaskan semua orang, tetapi dengan kacamata ini ada batas-batas yang jelas dimana toleransi kita berusaha memuaskan diri sendiri dan sampai tahap apa kita mencoba untuk membuat semua orang senang. Yang terpenting saat kita menggunakan kacamata ini adalah kita semaksimal mungkin mengusahakan bagaimana Sang pencipta senang jika kita hidup sesuai dengan apa yang Dia tujukan. Adapun masalah keinginan diri sendiri yang terpuaskan dan semua orang bisa senang itu merupakan hadiah bagi kita karena telah membuat senang pencipta kita. Kemudian pertanyaannya adalah, apa yang diinginkan oleh pencipta kita? Maka Dia berkata dengan jelas dan gamblang:
وماخلقت الجن والانس الاليعبدون
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.”
(Q.S. Adz – Dzariyat : 56)
Oleh Abu Shadiq
Surabaya, 13 Jumadal Akhira 1439 Hijriyah
Editor: UEA
No comments:
Post a Comment
Notes dari Abang:
- Awali dengan salam dan menyertakan nama lengkap
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten SARA, Pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back
NB: Jika melanggar, maka komentar dianggap spam, dan pengunjung akan dihapus dari blog ini. Pelanggaran yang tidak tercantum pada NOTES di atas akan ditindak lanjuti.*